Motivation & Soul
Success is Progressive realition of Worthwile predetermined personal of Goal   
Minggu, 20 April 2008
Keluar dari comfort zone

Kebanyakan orang bekerja bukan atas dasar passion, melainkan atas dasar kebutuhan. Memang tidak mudah menempuh karier di bidang yang kita inginkan. Maka kerap kita mendengarkan ucapan ini: “Ya, realistis sajalah. Kita harus makan, maka kita harus bekerja.” Betul! Tapi percayalah, orang yang memulai dengan dictum itu tidak akan ke mana-mana.

Orang yang mampu mencapai puncak karier, umunya mereka yang selalu mencoba bertanya kepada diri sendiri: “Apa yang membikin mata kamu menyala saat bangun pagi dan tetap asyik setelah bekerja sampai malam?” Mereka bukan jenis orang yang ketika sampai di kantor langsung menyelinap ke sudut, berharap boss tidak melihat saat mereka menghabiskan waktu dengan game komputer.

Passion adalah kunci dalam berkarier-motor yang menggerakkan manusia.

Kalau belum tahu, coba lakukan beberapa hal berikut ini: Cek tempat yang biasa kita kunjungi, jenis orang yag membuat kita bersukacita melewatkan waktu bersama, macam kegiatan yang membuat kita bisa berpekik gembira dan bilang: “Inilah saya!”

Pengenalan diri membuat kita bisa memandu diri ke arah yang paling baik. Itu bukan berarti kita menjadi yang terbaik di antara yang lain. Kita harus melihat pencapaian yang terbaik yang kita raih-bukan dengan cara memperbandingkannya dengan orang lain. Sukses tiba pada saat kita mampu menjadi yang terbaik bagi diri kita.

Dengan dasar pemikiran seperti ini, maka bila yang Anda cari adalah kebebasan berpikir serta mengekspresikan diri, pilihlah jalan wirausaha. Ini opsi yang paling waras jika kita mau hidup sesuai dengan passion pribadi. Menjadi pengusaha akan memberi kita kendali, sekecil apapun.

Di zaman ini, bukan hal gampang menjadi pengusaha. Tapi sekali memilih, saran saya, jangan pernah ragu! Sikap plin-plan akan mengebiri kekuatan kita. Saat ragu-ragu melanda, orang cenderung memilih opsi yang paling minim-yang belum tentu terbaik. Pertanyaannya: kita ingin mengambil risiko atau kesempatan? Saran saya, ambil kesempatan. Seperti kotak Pandora (ingat film Jumanji?), kesempatan akan melahirkan banyak pilihan. Di balik satu pintu yang kita buka, ada lagi dua, tiga-dan seterusnya-pintu yang bisa kita buka.

Saya tahu, banyak yang ragu menjadi usahawan karena dipandang penuh ketidakpastian. Apalagi bila dibandingkan dengan karyawan yang setiap bulan menerima gaji. Tapi apa sih yang pasti dalam hidup? Setiap pilihan ada risikonya. Perusahaan besar dan stabil pun selalu punya celah untuk diakuisisi. Ketika perusahaan diakuisisi, siapa yang bisa menjamin tidak akan terjadi pemecatan besar-besaran? Mau contoh lain? Gempa bumi bisa datang setiap saat dan menghancurkan satu-satunya kantor Anda.

Yang hendak saya katakan, ketidak pastian itu pasti. Risiko selalu ada. Tapi kita tidak perlu diam karena dipenjarakan oleh risiko. Mustahil melakukan hal yang sama tapi mengharapkan hasill yang berbeda. Banyak orang memilih menjadi pegawai bulanan ketimbang membuat pilihan berani dengan menjadi pengusaha. Tidak bisa disalahkan, menerima gaji bulanan akan menempatkan orang di zona nyaman-kendati tanpa alternatif untuk “bergerak “.

Untuk keluar dari zona nyaman, tantanglah diri Anda. Bisakah kita menjadi lebih dari kita saat ini? Terus terang ini bukan hanya soal uang. Melainkan upaya untuk menyumbangkan lebih banyak kontribusi kepada orang di sekeliling kita.

posted by JazzyFreak @ 18.51   2 comments
Minggu, 13 April 2008
Do It Better Do It Faster

Dalam kehidupan sehari-hari saya seringkali menemui orang yang sikapnya negatif sekali terhadap kita atau terhadap orang yang sedang berusaha. Kadang-kadang dia bilang, "Ah kamu mana bisa sukses sih", atau "Walah pekerjaanmu itu membosankan." Lain kali, "Wadah kayak gitu kok dikerjakan." Yang lain, "Kok mau jadi orang seperti itu," atau "Pekerjaan yang hina itu kok mau dilakukan." Bahkan, "Orang tidak berpendidikan, tidak punya otak, kamu itu buat apa sih kerja seperti itu."

Banyak sekali orang yang sikapnya begitu. Negatif kepada kita. Mengolok-olok anda. Membuat anda merasa dikecilkan.

Saya ingin sharing dengan anda, coba anda lihat dan perhatikan orang-orang yang mengecilkan anda. Lihatlah mobilnya. Lihat karirnya. Lihatlah sikapnya.

Lihatlah apakah mereka benar-benar sukses dan kenapa sukses. Apakah betul karena kerja kerasnya sehingga dia sukses. Atau kebetulan saja suksesnya, hanya karena dapat uang dari orang tua, famili atau istri/suami.

Lihatlah cara hidupnya. Dan lihatlah kebahagiaannya. Kalau anda melihat ke mereka, pada umumnya anda akan lihat mereka sebagai 'orang yang terluka'. Orang yang merasa iri kepada anda. Dengki. Takut anda menjadi lebih sukses. Orang yang melihat anda dan memandang anda dengan remeh ini merasa takut anda akan menjadi lebih sukses.

Lalu apa obatnya ? Mudah. Tidak usah cerita terlalu banyak khususnya kepada dia. 'Just keep on doing what you do'. Lakukan terus. Lakukan saja apa yang biasa anda lakukan. 'Do it better, do it faster'. Lakukanlah dengan lebih baik, lakukanlah dengan lebih cepat. Tunjukkan kepada mereka usaha anda, kesuksesan anda.

Coba anda bayangkan, kalau anda punya teman yang sikapnya memburukkan anda. Mengolok-olokkan anda. Dan anda berpikir, kalau saya disuruh tukar tempat dengan dia, mau nggak dia. Kalau mau, berarti dia memang orang sukses. Karena dia mengolok untuk memberi semangat atau membantu. Dia memang seorang teman. Tapi kalau anda sudah diolok-olok, dan anda berpikir disuruh tukar tempat saja nggak mau, tentu saja dia hanya mengolok-olok saja. Jadi biarkan saja.

Dalam kehidupan anda akan menemui banyak sekali orang-orang yang seperti itu. Dan ketika anda merasakannya, ingatlah business wisdom ini. Lupakanlah orang itu. Mungkin dia iri, dengki. Karena kita akan lebih bahagia. Dan mungkin lebih sukses dari dia di masa mendatang.

posted by JazzyFreak @ 21.27   0 comments
Berbisnis Lebih Cerdas Dengan Tantangan
Kemarin saya melihat foto seorang teman yang lagi ‘pre-wedding’ atau mau menikah. Dia pose di pantai dengan membawa layang-layang. Aksi sekali. Tiba-tiba saya tertarik dengan pemikiran tentang layang-layang.


Dulu waktu masih kecil, mungkin 30 tahun yang lalu, saya suka main layang-layang. Entah itu main adu layang-layang. Atau main layang-layang yang indah berbentuk ikan, kupu-kupu dan lainnya. Lalu kita naikkan kupu-kupu kecil yang berisi kertas-kertas kecil. Tiba di atas pecah dan tersebar. Menyenangkan sekali.

Satu hal menarik tentang layang-layang adalah layang-layang dapat terbang karena menantang angin. Ini yang menarik. Jadi layang-layang terbang karena dia melawan angin. Bukan karena dia mengikuti angin. Kalau dia putus, baru dia mengikuti angin dan perlahan turun entah di mana.

Saya berpikir sukses itu bukan terjadi karena semua persoalan di dalam hidup kita mengikuti semua keinginan kita. Bukan sama sekali bukan. Tapi karena ada hambatan, halangan dan tantangan membuat kita nantinya menjadi lebih kuat. Lebih mampu dalam berbisnis.

Setelah menjalani bisnis kita jadi tahu bahwa kita harus irit dalam mempertahankan keuangan kita. Kita harus berani mengambil ’calculated risk’ atau resiko yang telah diperhitungkan. Kita juga perlu ketajaman analisa. Kita perlu hati-hati terhadap pesaing.

Kita semua perlu tantangan untuk membuat kita menjadi lebih baik sehingga kita bisa berbisnis dengan lebih cerdas. Saya jadi berpikir kalau orang tidak menghadapi kesulitan atau tantangan seperti layang-layang waktu tidak ada angin. Ditarik ulur, ditarik ulur, tetap tidak naik-naik. Namun kalau ada angin dan kita mampu menahannya dengan benang yang kuat ditambah kemauan yang kuat, maka bisnis kita juga naik seperti layang-layang.

Pesaing kita membuat kita menjadikan lebih tegar. Kompetitor membuat kita lebih tajam dalam bisnis. Kita membutuhkan tantangan. Dan kita membutuhkan kegagalan. Kegagalan membuat kita lebih tajam bersaing, lebih mampu dalam berbisnis. Juga lebih hati-hati dalam bertindak, lebih seksama melihat persaingan serta lebih cerdas menyikapi SDM (sumber saya kita) kita. Semuanya menjadikan lebih baik dalam berstrategi bisnis.

Kita butuh tantangan dan kita butuh kemauan untuk melawan tantangan itu, supaya kita dapat menang berbisnis dengan lebih baik lagi.

posted by JazzyFreak @ 21.22   0 comments
Harga Sebuah Kesuksesan

Michaelangelo adalah seorang seniman besar. Salah satu karya terbesarnya telah menghiasi langit - langit Sistine Chapel dan dikagumi setiap orang sepanjang masa. Namun tidak semua orang mengetahui betapa keras usahanya dalam menghasilkan maha karya tersebut.

Maka dia berkata, "Jika seandainya orang - orang tahu betapa tersiksanya saya selama 4 tahun saat melukis atap Sistine Chapel sambil berbaring, mereka tidak akan kaget melihat hasil seperti ini."

Sebuah pelajaran menarik, mitra bisnis, dimana kita harus selalu bersedia membayar harga yang pantas untuk suatu hasil yang luar biasa pula. Anda bisa lihat para superstar, mereka yang paling laris, paling cantik, paling sexy, dan paling digemari adalah mereka yang paling banyak juga berolah raga, berlatih, menjalani diet ketat, dan mati - matian mempertahankan kondisi puncaknya demi mempertahankan kesuksesan yang telah diraih dengan susah payah.

Demikan pula hakikat sukses dalam hidup kita. Tiap kesuksesan yang datang menuntut kerja keras, usaha, latihan, dan perjuangan yang tidak main - main. Anda tidak bisa menghindarinya, itu adalah harga dari sebuah kesuksesan yang selalu anda inginkan. Setiap orang yang meraih sukses luar biasa selalu juga memberian usaha yang luar biasa, kesungguhan yang luar biasa, perjuangan yang keras, sebelum akhirnya datang satu kesuksesan membuat mereka dikenang sepanjang masa.

Kalau anda ingin menghasilkan kesuksesan yang luar biasa, mengapa anda tidak mau berusaha lebih keras dari yang lainnya? Kesuksesan tidak pernah datang dengan mudah dan murah! Anda selalu harus membayar penuh harganya, menebusnya dengan perjuangan anda.

Selama berusaha anda akan mengalami berbagai hal. Mungkin anda akan ditolak. Mungkin anda akan jatuh terpuruk dulu. Mungkin anda akan gagal berulang - ulang dan terus - menerus juga. Tapi kemauan anda untuk terus maju dan mencoba lagi pada ahirnya akan selalu memberikan hasil yang luar biasa.Sukses tidak pernah jatuh dari langit, maka andalah yang harus mendaki tangga hingga sampai ke langit dan meraih sukses otu dengan tangan anda sendiri.

Tidak ada sukses yang bisa anda raih tanpa anda usahakan. Tidak ada sukses yang datang tanpa anda membayarnya dengan kerja keras. Dan anda harus selalu membayarnya di depan! Anda harus BERUSAHA DULU barulah bisa sukses. Tidak bisa sebaliknya, dan pembayaran atas sukses ini tidak bisa dicicil separuh - separuh! Anda harus membayar dengan penuh setiap hari, sampai apa yang anda idam - idamkan ada di tangan anda.

Mitra bisnis, Stephen King Sang penulis thriller kondang pernah berkata juga, "Yang membedakan kegagalan dengan kesuksesan adalah kerja keras, dan kerja keras itu yang akan membawa kesuksesan dalan hidup". Maka bagaimana dengan anda hari ini, sudahkah anda membayar harga kesuksesan yang harus anda bayar hari ini dengan penuh?

posted by JazzyFreak @ 20.49   0 comments
Mempermudah Bisnis
Bisnis tidak pernah mudah untuk dijalani. Selalu ada kesulitan, hambatan ataupun masalah yang mengganggu perkembangannya. Namun jangan kekurangan akal. Michael Hummer mencoba memberikan beberapa poin yang bisa mendorong perusahaan Anda menjadi sukses.

Pertama, dia bilang bahwa buatlah perusahaan Anda supaya mudah untuk diajak berbisnis. Buatlah perusahaan Anda agar simple dan gampang diajak transaksi. Seperti halnya McDonald, orang hanya datang, ntri sebentar kemudian membayar dan selesai sudah transaksinya. Jangan membuat perusahaan Anda susah. Seperti halnya orang mencari Anda susah, menemukan harga produk Anda juga sama susahnya. Itu hanya akan membuat perusahaan Anda tidak pernah bisa berkembang.

Kedua, tambahilah nilai-nilai pelanggan Anda. More added value to your customer. Kalau konsumen Anda hanya menginginkan barang, maka kirimkanlah barang itu dengan bungkus yang menarik. Kalau dia menginginkan tiket yang sederhana, maka kirimkan tiket itu dengan pelayanan yang menarik. Hal ini akan menambah nilai dari barang tersebut.

Ketiga, pelajari proses bisnis Anda. Karena Michael Hummer terkenal dengan reengineering, maka dia selalu bilang bagaimana menghadapi customer Anda. Mulai dari dia tahu dan ketemu dengan perusahaan Anda, hingga membayar semua barang yang telah ter-delivery. Maka kata proses menjadi kata kunci dan harus diperbaiki dengan sebaik-baiknya.

Keempat, cobalah secara umum dapat merubah kreativitas menjadi rutinitas. Bagaimana kita bisa mengubah pekerjaan kita sehari-hari menjadi sebuah kreativitas? Ini adalah sesuatu hal yang sulit, tetapi di sinilah pentingnya inovasi dan kreativitas.

Kelima, ukurlah kinerja Anda secara komprehensip. Apa saja bisa diukur dan tentukan tolok ukur yang tepat, karena kalau tidak ada tolak ukurnya kita tidak akan pernah tahu bahwa kita ini sudah bagus atau belum.

Keenam, petiklah keuntungan dari ketidakpastian. Artinya, kita harus fleskibel, terutama di Indonesia, di mana ketidakpastian begitu besarnya. Banyaknya perubahan yang sangat penting terjadi di Indonesia. Karena perubahan itu, buatlah perusahaan kita sefleksibel mungkin.

Ketujuh, fokuslah pada pelanggan akhir. Mungkin kita menjual handphone melalui sebuah importer, distributor, retailer baru ke customer. Maka yang perlu diperhatikan oleh kita adalah end customer.

Kedelapan, hilangkanlah batasan-batasan dan bekerja samalah dengan siapa pun. Jangan pernah memikirkan bahwa Anda orang marketing, produksi atau yang lainnya. Karena semua itu tidak perlu. Kita harus berpikir bahwa semua dari perusahaan kita, semua orang, semua partnership kita dan dengan siapa pun kita satukan untuk memberikan produk yang terbaik kepada pelanggan.

Kesembilan, cobalah memperkuat kompetensi kita, bekerjasama dengan perusahaan lain dan hanya memfokuskan diri kita pada kemampuan inti kita. Apa yang bisa kita lakukan yang terbaik, maka fokuskanlah di situ. Dengan begitu kita bisa berharap perusahaan kita bisa maju dengan lebih baik.
posted by JazzyFreak @ 20.33   0 comments
Rabu, 26 Maret 2008
Mimpi menjadi pengusaha
BANYAK di antara kita, yang ingin bekerja pada perusahaan orang lain, sebagai karyawan. Apakah itu karyawan perusahaan swasta maupun pegawai negeri. saya kira alasannya, kita tentu sudah tahu semua, yaitu sebagai karyawan yang dibutuhkan adalah keamanan. Setiap bulan ada kepastian terima gaji. Setelah tua dapat pensiun.

Mengapa tidak tertarik untuk menjadi entrepreneur. Saya kira, hal itu karena di antara kita banyak yang tidak siap menghadapi risiko atau lebih tepat disebut suka menjauh dari risiko. Sehingga, tidak mengherankan, banyak di antara kita yang kemudian takut untuk menjadi entrepreneur.
Karena inginnya aman-aman saja, saya kira itu sebabnya mengapa yang sudah jadi karyawan pun sulit untuk berubah menjadi entrepreneur. Oleh karena itu, saya mengajak bagaimana kalau kita menjadi entrepreneur. Menurut saya, jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan terwujud. Saya yakin, kita akan lebih bangga, karena kita akhirnya punya banyak karyawan, dan bisa menggaji mereka, cobalah kita jalani.

Pemikiran saya ini memang beda dengan saat kita sekolah dulu. Dimana setelah kita lulus nanti, mencari kerja, lalu bekerja keras, dan terus mendapatkan uang. Setelah uang itu kita raih, uang itu kita tabung. Jadinya, kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani mengambil risiko. Kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani membuka usaha.
Tapi sebaliknya, kita justru lebih diajarkan bagaimana kita bisa mencari pekerjaan pada perusahaan orang lain atau istilah lain, menggantungkan nasib kita pada orang lain. Akhirnya apa yang terjadi, kalau dia terkena PHK. Akibatnya, mereka pun menganggur.

Saya justru berpendapat, bahwa sistem pendidikan kita semestinya tidak seperti itu. Tapi sebaliknya, sistem pendidikan kita seharusnya mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri. Oleh karena itulah, menurut saya, di era otonomi sekarang ini tak ada salahnya kalau kita mau membangun mental dan emosi kita. Kita harus pula selalu punya keberanian mengambil risiko. Kita tidak seharusnya takut membuat kesalahan, dan kita tidak seharusnya takut untuk gagal. Saya yakin, dengan begitu kita akan lebih punya keberanian membuka usaha.

Bahkan, menurut Robert Kiyosaki, penulis best seller "Rich Dad Poor Dad", agar kita bisa menjadi pengusaha, maka kita harus punya mimpi. Kita harus punya tekad besar, kemauan untuk belajar, dan punya kemampuan menggunakan dengan benar aset kita yang tak lain merupakan pemberian Tuhan.

Itu sebabnya, mengapa banyak orang di sekitar kita yang tidak tertarik untuk memiliki bisnis sendiri. Jawabannya, dapat disimpulkan dalam satu kata: Resiko. Yah, takut menghadapi risiko. Sehingga, mental dan emosi kita hanya ingin aman-aman saja.

Oleh karena itu, kenapa kita tidak mau mencoba menjadi pengusaha. Kalau kita punya mimpi dan tekad besal, saya berkeyakinan, kita bisa menjadi entrepreneur. Apalagi, kalau kita mau merubah mental dan emosi kita yang selama ini inginnya selalu menjadi karyawan. Mental dan emosi untuk selalu aman menerima gaji, seharusnya kita ubah menjadi mental dan emosi untuk bisa memberi gaji. Anda berani mencoba?
posted by JazzyFreak @ 00.19   0 comments
Berani Sukses!!!
HANYA segelintir entrepreneur yang dapat mencapai tangga sukses teratas tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya, antara lain, kalau melakukan kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja, hingga akhirnya mencapai kesuksesan. Menurut saya, kita sebagai entrepreneur harus selalu berani berpikiran sukses dan berani mengembangkan kepercayaan diri.

Harus selalu ingat, bahwa kita adalah orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus selalu melipatgandakan kepercayaan diri, dan bisa menghilangkan penyakit exucitis, penyakit mencari alasan. Apakah itu alasan yang berkaitan dengan kesehatan, intelejensia atau kecerdasan, usia, dan nasib. Kita pun juga harus berani merubah kegagalan menjadi kemenangan atau kesuksesan.
Untuk sebuah kesuksesan, dibutuhkan keberanian secara terus menerus untuk mempelajari kemunduran bisnis kita menuju kesuksesan. Dalam bisnis, sangat wajar kalau kita belajar dari kesuksesan yang dicapai pesaing kita. Namun yang penting, bagaimana kita harus menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat oleh pesaing kita itu. Kita juga harus selalu siap menghadapi perubahan-perubahan yang selalu ada dalam kehidupan bisnis.

Upaya-upaya mencipta ide-ide terbaik yang bersifat competitive advantage saya kira menjadi sangat penting, dan kalau perlu kita gabung-gabungkan ide-ide terbaik dari para pesaing kita.
Dengan kata lain, sebagai seorang entrepreneur, kita pun harus senantiasa setiap saat selalu membuka mata dan telinga terhadap suatu kesempatan atau peluang. Sebab, disamping faktor rejeki, maka peluang itu juga menyangkut dengan faktor nasib kita. Bila kita mampu melakukan hal itu, tidak mustahil kesuksesan akan dapat kita raih.

Saya yakin, kita semua pasti mendambakan kesuksesan. Ingin memperoleh yang sebaik-baiknya dari perjalanan hidupnya. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan kenikmatan dari hidup yang terus merangkak-rangkak, kehidupan yang setengah-setengah. Sukses berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif. Sukses berarti kesejahteraan pribadi: rumah bagus, keamanan di bidang keuangan dan kesempatan maju yang maksimal, serta berguna bagi masyarakat. Sukses juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, dan disegani.

Dengan demikin sukses berarti self respect, merasa terhormat, terus menerus merasa bahagia, dan merasakan kepuasan dari kehidupannya. Itu artinya, kita berhasil berbuat lebih banyak yang bermanfaat. Dengan kata lain, sukses berarti menang! Namun sayangnya, di era globalisasi seperti sekarang ini, tidak semua entrepreneur berani menyebutkan, bahwa dirinya telah mencapai kesuksesan.

Sebaliknya, saya justru berpendapat bahwa kita sebagai entrepreneur harus berani menyatakan dirinya sukses. Karena dengan keberanian kita menyatakan sukses, akan membangkitkan kepercayaan diri. Dengan kepercayaan diri yang besar itu, kita akan lebih bersemangat untuk meraih kesuksesan. Dan saya tetap yakin, betapa pun sibuknya entrepreneur-entrepreneur yang sukses, ia akan tetap siap membantu teman-teman yang memerlukannya. Dan, mereka semakin percaya pada Tuhan sebagai suatu kekuatan besar.

posted by JazzyFreak @ 00.12   0 comments
About Me

Name: JazzyFreak
Home: Cibubur, Jakarta, Indonesia
About Me: Just an ordinnary man with a lot of dream n many creative idea in my mind..still explore it!!!
See my complete profile

Previous Post
Archives
Shoutbox

Success is a Progressive Realitation of Worthwhile Predetermined Personal of Goal

Paul J. Meyer

Links

 

Powered by



 

Google
 

 

 

 

 

RAHASIA SUKSES BISNIS DI INTERNET 

 



Free Indo Flash Mp3 Player at musik-live.net

boss-mails.com